Pasukan keamanan Suriah meningkatkan kekuasaan di pusat-pusat demonstrasi di seluruh negara. PBB dan negara-negara kuat Eropa mengecam penangkapan massal, pengerahan tank dan penembakan artileri yang dilaporkan terhadap daerah-daerah kediaman.
Organisasi-organisasi ham mengatakan hari Selasa militer Suriah terus menutup kota-kota dan melakukan penggrebekan dari rumah-ke-rumah, mencari orang-orang yang masuk dalam daftar orang yang dicari. Sementara itu pihak berwenang berusaha menumpas kebangkitan massa anti-pemerintah yang sudah berlangsung 7 minggu itu.
Televisi pemerintah Suriah mengatakan pasukan terus memerangi apa yang disebutnya “komplotan teroris bersenjata” di sekitar kota Daraa, Suriah selatan, kota pelabuhan Banias di barat dan dekat Homs, Suriah tengah. Organisasi Peninjau Ham Suriah mengatakan banyak orang yang ditangkap hari Senin di Banias telah dibebaskan tetapi ratusan orang masih ditahan, sebagian di stadion kota.
Organisasi-organisasi Ham mengatakan lebih dari 630 orang sipil telah tewas dalam kerusuhan Suriah dan paling sedikit 9 ribu orang telah ditahan sejak protes menentang Presiden Bashar al-Assad pecah bulan Maret.
Ketika ditanya apakah Assad sudah mulai kehilangan keabsahannya, jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika Mark Toner mengatakan Presiden Suriah masih mempunyai kesempatan untuk berubah haluan, tetapi mengakui “peluang sudah hampir tertutup.”
Pimpinan kemanusiaan PBB Valerie Amos hari Selasa menyebut laporan terbaru dari Suriah “mengkhawatirkan,” termasuk informasi bahwa banyak yang luka, karena takut akan pembalasan, tidak mau berobat ke rumah sakit.