Di ibukota Athena orang-orang menunggu dengan cemas berharap masuknya dana talangan kedua bagi Yunani dalam dua tahun.
Menteri-menteri keuangan zona Euro akan menyetujui dana talangan baru sebesar 171 miliar dolar untuk Yunani dalam pertemuan di Brussels.
Menteri keuangan Perancis Francois Baroin persetujuan mungkin akan tercapai. “Kita sudah punya semua elemen untuk persetujuan. Kini elemen partisipasi bank-bank secara suka rela, pemberi kredit swasta dan pemerintah- negara-negara, bank-bank sentral sudah semuanya terpenuhi.”
Pemerintah Yunani memenuhi permintaan Uni Eropa dan menyetujui langkah-langkah baru penghematan yang tidak populer, termasuk pemangkasan upah minimum 22 persen dan penghapusan 15 ribu pekerjaan dalam pemerintahan.
Tapi jutaan warga Yunani mengeluh mereka sudah cukup banyak berkorban. Ibu rumah tangga Yunani, Panagoita sudah kehilangan harapan. Ia mengatakan, “Saya tidak melihat ada harapan. Tidak peduli berapa banyak pinjaman yang kita terima, jika kita tidak mandiri kita tidak akan melihat pemulihan di Yunani.”
Pensiunan guru Michalis Vikinios juga khawatir tidak banyak yang bisa dilakukan pemerintah untuk memperbaiki nasib mereka.
“Meskipun mereka memotong seluruh dana pensiun, seluruh tunjangan untuk pengangguran dan orang cacat, masalah tidak akan terselesaikan. Jalan buntu. Tidak peduli berapa banyak dana kita peroleh jika perdagangan tidak berjalan, jika mereka tidak memangkas utang, kita tidak akan keluar dari krisis ini,” ujar Michalis.
Yunani mengatakan tanpa dana talangan, Yunani tidak akan bisa membayar hutangnya sebesar 19 milyar dolar yang jatuh tempo bulan depan. Para analis memperkirakan jika Yunani tidak bisa membayar utang akan ada konsekuensi buruk bagi zona Euro dan mungkin akan menyebabkan turunnya perekonomian dunia secara drastis.
Sebagian pemimpin di negara-negara Eropa utara yang perekonomiannya lebih kuat dari Yunani terang-terangan menyarankan agar Yunani dikeluarkan dari blok 17 negara yang menggunakan mata uang Euro itu.
