Gunung Merapi meletus dua kali Minggu (21/6) pagi, mengepulkan abu dan asap tebal setinggi 6 kilometer ke udara dari puncaknya, kata para pejabat setempat.
Tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan akibat erupsi itu.
Kepulan abu, dibarengi suara gemuruh yang terdengar puluhan kilometer jauhnya, menyelimuti beberapa desa di sekitarnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi tidak menaikkan status Merapi, yang telah berada pada tingkat ketiga tertinggi sejak erupsi Agustus lalu.
Warga desa yang tinggal di lereng gunung Merapi dianjurkan untuk menjaga jarak sedikitnya tiga kilometer dari mulut kawah dan harus mewaspadai bahayanya lahar, kata instansi itu.
Gunung setinggi 2.968 meter itu adalah yang paling aktif dari 500 gunung berapi Indonesia. Gunung itu telah bergemuruh dan menyemburkan awan panas berwarna hitam sejak tahun lalu.
Pada Maret, sebuah erupsi memicu penutupan bandara di Solo, kata pihak berwenang.
Erupsi terbesarnya pada 2010 menewaskan lebih dari 350 orang. [vm/pp]