Militer Israel pada Kamis (28/12) kembali mengaku bertanggung jawab penuh atas kematian tiga sandera Israel yang dibunuh oleh pasukan Israel.
Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defence Force/IDF) Daniel Hagari membela tentara yang bertanggung jawab ketika ditanya mengapa tentara itu tidak menerima dakwaan.
Ia mengatakan, tentara itu "berdiri di sebuah jendela dengan jarak pandang terbatas" dan “salah menembak.”
Pejabat militer mengatakan bahwa ketiga sandera yang keliru ditembak pasukan Israel telah mencoba memberi isyarat bahwa mereka tidak berbahaya.
Ini merupakan pengakuan pertama Israel atas tindakan mereka yang membahayakan sandera dalam perang ini.
Ketiga sandera yang semuanya berusia 20-an tahun tewas dibunuh pada 15 Desember di wilayah Shijaiyah, Kota Gaza.
Salah seorang pejabat militer Israel mengatakan, penembakan tersebut melanggar aturan tempur dan sedang diselidiki di tingkat tertinggi.
Sekitar 1.200 orang tewas setelah Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober, dan 240 lainnya diculik.
Israel mengatakan, pihaknya bermaksud membebaskan lebih dari 100 sandera yang masih ditahan di Gaza. [rd/jm]
Forum