Hasil awal hari Sabtu dari pemilihan parlemen Iran menunjukkan keunggulan besar bagi reformis dan moderat yang mendukung hubungan dengan negara-negara barat.
Presiden Hassan Rouhani dan mantan Presiden Akbar Hashemi Rafsanjani juga memimpin penghitungan suara bagi keanggotaan dalam Majelis Para Ahli. Badan berpengaruh yang memonitor tugas Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang memutuskan semua kebijakan luar negeri Iran, dan dapat memilih pemimpin tertinggi berikutnya.
Hasil akhir pemilu diperkirakan keluar paling cepat hari Senin, tapi sejumlah hasil di beberapa bagian telah dirilis, yang menunjukkan aliran garis keras kehilangan kekuasaan dalam badan legislatif yang terdiri dari 290 kursi. Di Teheran dengan 30 kursi, hasil awal yang dikeluarkan oleh pemerintah menunjukkan sedikitnya 26 reformis unggul di antara para kandidat.
Kantor berita Reuters melaporkan reformis memenangkan 29 dari 30 kursi parlemen yang disediakan untuk Teheran, menurut hasil awal yang dirilis hari Sabtu. Garis keras memenangkan kursi lainnya.
Media resmi Iran hari Sabtu mengutip Rouhani yang mengatakan pemilu telah memberi kredibilitas dan wewenang bagi pemerintah.
"Pertarungan ini telah berakhir. Saatnya untuk membuka bab baru dalam pembangunan ekonomi Iran berdasarkan kekuatan domestik dan peluang internasional," kata Presiden Rouhani seperti yang dilaporkan kantor berita resmi Iran, IRNA. [zb]