Seorang pejabat tinggi Pakistan menyampaikan pernyataan tersebut ketika para pejabat Afghanistan dan Taliban bersama para peserta lainnya, ikut dalam dialog tidak resmi di Doha, Qatar membahas cara mengakhiri perang.
Pertemuan di negara Teluk itu berlangsung di tengah meningkatnya serangan Taliban di Afghanistan sebagai bagian dari serangan tahunan musim semi. Para pejabat Afghanistan mengatakan bentrokan berhari-hari yang mengakibatkan korban jiwa antara pasukan pemerintah dan Taliban telah menyebabkan ribuan warga sipil terlantar di provinsi Kunduz utara.
Wakil-wakil faksi yang berperang pimpinan Taliban, para perunding perdamaian pemerintah dan para aktivis perdamaian Afghanistan termasuk di antara delegasi yang menghadiri "diskusi terbuka" dua hari di ibukota Qatar, Doha.
Negara tetangga Pakistan menurut laporan juga mengirim wakil ke pertemuan tersebut, tetapi para pejabat di Islamabad menolak mengukuhkan hal itu, meskipun mengatakan mereka menunggu hasilnya “dengan harap-harap cemas.
Pakistan telah dituduh secara diam-diam memberikan dukungan bagi serangan Taliban musim semi lalu. Para komandan utama dan pejuang Taliban yang menjadi buronan diduga juga telah menggunakan tanah wilayah Pakistan untuk mengatur pemberontakan di Afghanistan.
Tapi untuk pertama kalinya, Pakistan pekan lalu mengecam "meningkatnya kekerasan," dengan memberikan dukungan penuh pada usaha Presiden Afghanistan Ashraf Ghani untuk secara damai mengakhiri konflik Afghanistan.
Pada Hari Minggu ini, Menteri Luar Negeri Pakistan Aizaz Ahmed Chaudhry menegaskan pendirian itu kepada VOA.
"Pakistan menginginkan perdamaian dan stabilitas di Afghanistan dan akan mendukung segala upaya yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan itu. Kami yakin bahwa kalau Afghanistan damai seluruh wilayah akan mendapatkan keuntungan, termasuk Pakistan," ujar Chaudhry.
Chaudhry juga mengatakan bahwa Pakistan minta agar Taliban mencapai tujuannya melalui cara-cara damai.
"Pesan kami sangat jelas, bahwa Taliban harus berunding. Kalau mereka mau berunding dan mampu memberikan kontribusi bagi perdamaian di Afghanistan, itu adalah hal terbaik yang bisa terjadi pada kita dan bagi seluruh kawasan,” tambahnya.
Seorang juru bicara Taliban mengatakan delegasinya yang terdiri dari delapan orang menghadiri pembicaraan di Qatar setelah disetujui bahwa pembicaraan itu tidak akan dianggap perundingan damai dengan Afghanistan.
Taliban menghendaki penarikan semua pasukan asing dari Afghanistan sebelum menghentikan permusuhan dan ikut dalam perundingan damai.
Dialog "antar- Afghanistan" di Qatar itu diatur oleh Pugwash Conference On Science and World Affairs dalam kerjasama dengan PBB.
