Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un hari Minggu (9/9) memimpin parade militer besar-besaran, memperingati hari jadi negara itu yang ke-70. Namun berbeda dengan perayaan-perayaan sebelumnya, Kim tidak menyampaikan pidato di hadapan kerumunan massa yang berkumpul di Lapangan Kim Il-sung di Pyongyang.
Parade ini menampilkan tank, rudal dan beragam unit dari semua cabang militer Korea Utara, tetapi tidak menampilkan rudal-rudal paling canggih yang dimiliki negara yang terisolasi itu. Sebaliknya, parade lebih menekankan pada langkah-langkah membangun perekonomian negara tersebut.
Parade militer ini berlangsung pada saat sensitif bagi Korea Utara, yang sedang berupaya meredakan ketegangan dengan Amerika pasca KTT bersejarah antara pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Amerika Donald Trump di Singapura 12 Juni lalu.
Kedua pemimpin ingin mencapai sejumlah perjanjian sebelum dimulainya perundingan putaran baru. Washington ingin Pyongyang berkomitmen pada denuklirisasi, sementara Pyongyang menuntut jaminan keamanan dan konsesi-konsesi lain lebih dulu sebelum melucuti persenjataan nuklirnya. [em]