Seorang pejabat Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah mendesak masuk pusat kota di bagian timur, Sievierodonetsk, dan terus menggempur sebuah pabrik kimia yang menampung ratusan tentara dan warga sipil.
Gubernur Luhansk Serhiy Haidai pada Senin (13/6)mengatakan melalui aplikasi Telegram bahwa pasukan Rusia menguasai sekitar 70% wilayah kota itu dan telah mendesak pasukan Ukraina keluar dari pusat kota.
Haidai mengatakan, “Sekarang ini pertempuran berlangsung di kota Sievierodonetsk. Semua yang telah diumumkan musuh tentang kontrol penuh atas kota itu tidak benar. Para pejuang kami masih menguasai posisi-posisi.”
Ia mengatakan pabrik kimia Azot di kota itu, di mana ratusan warga sipil berlindung, “digempur hebat.”
Haidai mengatakan sekitar 500 warga sipil masih berada di halaman pabrik itu dan bahwa milter Ukraina sedang berusaha membawa mereka ke tempat aman.
Rusia mengklaim telah menguasai 97% Provinsi Luhansk di mana kota Sievierodonetsk berada. Namun, merebut kota industri tersebut, yang sebelum perang berpenduduk 100.000, masih tetap penting bagi tujuan Moskow yang lebih luas untuk menguasai Donbas, wilayah di bagian timur, yang meliputi provinsi Luhansk dan Donets.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pertempuran memperebutkan wilayah Donbas “sudah pasti akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu pertempuran yang paling brutal di Eropa.” [uh/ka]