Utusan khusus PBB untuk Birma, Vijay Nambiar mendesak kelompok militer yang berkuasa untuk menanggapi keluhan-keluhan tentang pemilu yang baru diadakan, yang kata para pengecam telah merugikan kelompok oposisi.
Kata Nambiar hari Minggu, pemerintahan militer Birma harus menyelesaikan masalah itu “se-transparan mungkin” supaya bisa dibangun landasan yang bisa dipercaya untuk mengadakan transisi ke pemerintahan yang demokratis.
Ini dikatakan Nambiar pada akhir kunjungan dua harinya ke Birma, dimana ia mengadakan pertemuan dengan pejabat pemerintah, wakil-wakil partai politik dan kelompok masyarakat madani.
Utusan PBB itu mengatakan ia telah mendengar keluhan dan harapan setelah rezim militer Birma mengadakan pemilihan umum pertama dalam 20 tahun permulaan bulan ini. Pejabat militer membebaskan tokoh demokrasi Aung San Suu Kyi dari tahanan rumah beberapa hari kemudian.
Kata Nambiar ia juga mendesak pemerintah Birma untuk membebaskan semua tahanan politik, yang menurut laporan kelompok-kelompok HAM berjumlah 2.200 orang.