Pemerintah militer Birma telah membredel sembilan majalah yang meliput pembebasan pemimpin pro-demokrasi Aung San Suu Kyi dua minggu lalu.
Sejumlah mingguan milik swasta itu diperintahkan untuk menghentikan penerbitan sampai selama dua minggu.
Pihak berwenang tidak memberi penjelasan khusus mengenai kesalahan majalah tersebut, tapi semua telah melaporkan pembebasan Suu Kyi, pemenang Penghargaan Nobel Perdamaian, dan memuat fotonya pada halaman muka edisi terbaru mereka.
Aung San Suu Kyi dibebaskan dari tahanan rumah pada tanggal 13 November, selama ia mendekam lebih dari tujuh tahun. Suu Kyi adalah penentang penguasa militer Birma yang vokal.
Dalam berita terkait, pejabat Birma mengatakan pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi akan segera dipertemukan kembali dengan putera bungsunya.
Pejabat pemerintah dan partai mengatakan Senin, pemerintah militer Birma telah meluluskan permohonan visa untuk putera Aung San Suu Kyi yang berusia 33 tahun, Kim Aris, yang telah menunggu di Thailand selama dua minggu untuk memperoleh dokumen perjalanan ini. Mereka mengatakan ia akan melakukan perjalanan itu segera setelah urusan tiket pesawatnya selesai.
Aung San Suu Kyi tidak melihat Aris sejak 10 tahun yang lalu. Suaminya, Michael Aris, meninggal karena kanker prostat pada 1999 dan ia ditolak permohonan visanya untuk mengunjungi dirinya.
Aung San Suu Kyi bertemu dengan Aris yang berkewarganegaraan Inggris itu ketika sedang belajar di Oxford University.