Pemimpin tertinggi Tiongkok di Tibet kini mendesak otoritas lokal melarang penggunaan internet dan telepon seluler di wilayah itu, selagi Beijing bersiap-siap membuka Kongres Rakyat Nasional tahunan dan warga Tibet memberi penghormatan bagi mereka yang tewas karena demonstrasi menentang kekuasaan Tiongkok.
Menurut surat kabar yang dikelola pemerintah Tibet Daily, Chen Quanguo – Kepala Partai Komunis di kawasan itu mengatakan bahwa mempertahankan stabilitas di wilayah Himayala itu berarti segalanya. Unsur-unsur tidak stabil harus segera diberantas dan semua upaya untuk mempertahankan stabilitas harus diperluas”.
Ia juga mengatakan pasukan keamanan “harus memberantas kekuatan-kekuatan yang bersikap permusuhan”, dipimpin oleh Dalai Lama – pemimpin spiritual Tibet di pengasingan yang sangat dimuliakan di luar Tiongkok, tetapi oleh Beijing dituduh mengobarkan pemberontakan di kawasan Tibet.
Tiongkok telah membanjiri wilayah Tibet dengan ribuan tentara dan polisi dalam beberapa pekan ini, guna mencegah aktivis-aktivis Tibet membakar diri mereka untuk memprotes kehadiran Tiongkok di wilayah mereka. Imbauan penumpasan terbaru – yang terjadi hanya beberapa hari menjelang peringatan kerusuhan yang mematikan pada tahun 2011 dan 2008 itu, telah sampai hingga ke Beijing.
Tsering Woeser – seorang penulis puisi yang berbicara blak-blakan hari Rabu mengatakan polisi mencegahnya menerima penghargaan budaya dari duta besar Belanda.