Para pejabat militer Libya mengatakan pasukan pro-pemerintah telah kembali menguasai sebuah pos perbatasan di kawasan Wazin barat, setelah pemberontak mengambil alih lintasan perbatasan itu minggu lalu.
Kantor berita Perancis (AFP) mengutip para saksi mata yang mengatakan sebagian pemberontak lari ke Tunisia, negara tetangga, hari Kamis, ketika mereka dikejar oleh pasukan yang setia kepada pemimpin Libya Moammar Gaddafi.
Sementara itu, pasukan pro-pemerintah dan pemberontak bertempur untuk menguasai bandara di kota Misrata yang dikuasai pemberontak.
Sebelumnya, sumber-sumber oposisi mengatakan pasukan Gaddafi tadinya menembakkan roket di Misrata dan kota Zintan, Libya barat setelah serangan udara NATO untuk menghentikan serangan pemerintah terhadap pelabuhan di Misrata.
Hari Rabu, sebuah pesawat perang NATO keliru menyerang posisi pemberontak di garis depan di Misrata, menewaskan 12 pemberontak dan melukai beberapa orang lainnya.
Sebuah panel PBB sedang mengadakan penyelidikan di Libya terkait kekerasan dan pelanggaran yang dilakukan selama penumpasan pemerintah terhadap oposisi.
Sebuah komisi dengan tiga anggota yang dibentuk oleh Dewan HAM PBB berusaha memperoleh akses ke penjara-penjara dan rumah sakit untuk mewawancarai para korban penumpasan itu.
