Presiden Barack Obama mengutuk serangan keji Taliban terhadap sebuah sekolah di kompleks militer Peshawar – Taliban yang menewaskan sedikitnya 140 orang, sebagian besar pelajar.
“Dengan menarget pelajar dan guru, teroris sekali lagi menunjukkan kebejatan mereka. Kami berdiri bersama rakyat Pakistan dan menegaskan kembali tekad Amerika untuk mendukung pemerintah Pakistan dalam upaya memberantas teroris dan ekstrimis, serta mendorong perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut,” demikian ujar Presiden Barack Obama dalam pernyataan tertulisnya.
Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-Moon juga menyesalkan terjadinya serangan mematikan di Pakistan itu.
“Sekolah seharusnya merupakan tempat yang aman dan memperoleh pendidikan merupakan sebuah tindak keberanian. Bersekolah seharusnya bukan merupakan tindak keberanian,” ujarnya.
Wakil Direktur Amnesti Internasional Untuk Kawasan Asia Pasifik David Griffiths juga mengutuk tindakan Taliban.
“Tidak ada justifikasi apapun yang bisa digunakan untuk tindakan menarget anak-anak. Serangan Taliban yang tidak memiliki hati nurani ini merupakan peringatan serius bahwa warga sipil di Pakistan barat laut benar-benar membutuhkan perlindungan yang efektif dari kelompok militan ini.”
Dua negara tetangga terdekat Pakistan – Afganistan dan India – juga mengutuk serangan berdarah yang diklaim Taliban sebagai aksi balas dendam atas ofensif yang menarget militan Taliban di kawasan kesukuan barat laut negara itu, tepatnya di dekat perbatasan Afghanistan.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan pembunuhan anak-anak tidak berdosa itu bertentangan dengan Islam. Sementara Perdana Menteri India Narendra Modi dalam serangkaian pernyataan melalui Twitter, selain mengutuk tindakan pengecut dan kebrutalan Taliban, juga menyampaikan simpati dan belasungkawa kepada korban dan keluarga yang kehilangan orang-orang yang mereka cintai. “Kami memahami rasa kehilangan yang dirasakan dan menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya” – tulis Modi melalui Twitter.
Sejumlah pemimpin lain juga mengecam serangan yang dinilai sebagai serangan terburuk di dalam Pakistan sejak Oktober 2007, ketika sekitar 139 warga Pakistan tewas dan lebih dari 250 lainnya luka-luka dalam serangan di dekat prosesi bagi mantan perdana menteri Benazir Bhutto.
“Tidak ada yang dapat menjustifikasi serangan mengerikan terhadap anak-anak di sekolah,” ujar Menteri Luar Negeri Inggris Phillip Hammond.
Sementara Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatakan serangan kejam Taliban ini melampaui apa yang pernah terjadi di Pakistan.
“Tindakan pengecut yang kejam dengan menyandera anak-anak dan membunuh mereka, melampaui apapun yang pernah terjadi di Pakistan, negara yang selama bertahun-tahun dilanda aksi kekerasan dan terorisme,” tambah Steinmeier.