Raut wajah Indri (36 tahun) begitu bahagia setelah mendengar adanya penyemprotan disinfektan di lingkungan rumahnya setelah salah seorang tetangganya dinyatakan positif COVID-19. Rasa khawatir begitu menyelimuti hati ibu satu anak itu.
Meski belum mengetahui apakah penyemprotan disinfektan ini akan efektif atau tidak untuk mencegah perebakan virus corona, namun menurutnya hal ini bisa menjadi salah satu cara selain menjalankan pola hidup sehat dan bersih, serta menjaga jarak atau social distancing ketika berada di tempat umum.
“Perasaannya sangat sedih ya mendengar tetangga kita ada yang positif corona. Rasa khawatir pasti ada tetapi kita harus tetap ikhtiar dan tawakal serta menjalankan pola hidup sehat dan bersih untuk diri sendiri dan keluarga juga mengikuti anjuran pemerintah social distancing,” ungkap Indri.
Intan, warga lainnya menilai penyemprotan disinfektan kurang efektif mencegah perebakan virus corona jika hanya dilakukan satu kali. Ibu tiga anak ini juga berharap pemerintah dapat memberikan masker dan hand sanitizer secara cuma-cuma kepada masyarakat karena sulit di dapat di pasar, dan kalau pun ada, harganya sudah melambung tinggi.
“Yang jelas pemerintah segera menemukan obatnya selain buat nyembuhin, juga buat ngatasin. Sementara masker, disinfektan, sanitizer bisa dikasih gratis, setidak-tidaknya melindungi kita sampai nanti ada obatnya,” paparnya.
Salah seorang petugas penyemprot disinfektan, Heru Syahputra, kepada VOA mengatakan disinfeksi merupakan suatu pencegahan dari berbagai jenis organisme berbahaya, baik virus dan bakteri maupun jamur, yang bisa menyebabkan penularan penyakit. Penyemprotan disinfektan untuk mencegah semua hal itu, ujarnya.
“Agar baik rumah maupun tempat-tempat seperti masjid juga kita lakukan dalam rangka pencegahan. Takutnya dalam lokasi tersebut sudah ada virus yang menempel ataupun sudah terbawa melalui diri kita sendiri atau penghuni rumah atau jamaah, makanya kita lakukan pencegahan dengan memutus mata rantai sehingga tidak ada lagi yang terpapar oleh virus ini,” kata Heru.
Lebih lanjut Heru, mengutip informasi yang dibacanya, mengatakan bahwa virus corona dapat bertahan hingga sembilan jam di berbagai jenis permukaan yang terbuat dari kayu, besi atau kain.
“Tadi yang kita lakukan, takaran yang saya pakai menggunakan bahan disinfektan, kebetulan alat ini berisi 4 liter air dengan campuran setiap satu liter air itu bisa dicampur dengan 10 sampai 15 mili liter bahan disinfektan. Kalau untuk pencegahan seperti ini sudah sangat cukup efektif. Bertahan berapa lama tergantung kepada penghuni rumah, mungkin bisa saja mereka keluar rumah darimana siapa tahu menempel di baju, tas atau mungkin juga dibenda-lainnya yang terbawa,” ungkap Heru.
Heru menambahkan untuk wilayah yang sudah ada yang positif Covid-19 maka wajib dilakukan disinfeksi karena untuk mencegah penyebaran lebih luas. Sementara bagi wilayah yang belum terdapat suspek juga disarankan dilakukan disinfeksi itu. [fw/em]