Kedigdayaan Amazon di industri eceran telah membawa kesengsaraan pada para pengecer tradisional yang tidak memiliki kekuataan dengan kehadirannya di ranah online.
Yang kurang diperhatikan adalah gabungan berbagai perusahaan Eropa yang mengubah revolusi perdagangan online untuk keuntungan mereka, dengan memasok para raksasa bisnis online dengan segala macam hal dari forklift dan ruang penyimpanan hingga kotak kartos dan gudang-gudang yang diotomatisasi.
Para pengecer yang sebagian besar berbisnis di luar ranah online seperti Debenhams, H&M, serta Mark & Spencer telah menghadapi tahun-tahun yang sulit dengan makin meningkatnya pelanggan yang beralih untuk berbelanja online demi mendapatkan tawaran harga yang lebih menarik.
Angka penjualan pengecer online tumbuh dalam tingkat persentase dua angka di hampir semua negara Eropa barat, menurut lembaga konsultan Centre for Retail Research.
Di Inggris, seperlima dari transaksi yang terjadi saat ini dilakukan di ranah online, sebuah peningkatan lima kali lipat dibandingkan satu dekade yang lalu.
Amazon, pengecer online yang paling dominan di dunia, yang sahamnya telah melambung 73 persen tahun lalu, diluar jangkauan sebagian besar investor Eropa karena mereka terdaftar di pasar saham AS, sehingga mereka harus mencari cara-cara lain untuk memanfaatkan tren yang ada.
Salah satunya berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang telah mendapatkan keuntungan dari peningkatan perdagangan online.
Pada tanggal 16 Februari, saham Segro, pemilik pergudangan, mencetak rekor tertinggi dalam satu dekade setelah perusahaan itu menyatakan klien yang senantiasa mencari ruang pergudangan, banyak di antaranya bergerak di usaha eceran online dan logistik, terus menerus menyewa ruang pergudangan.
“Ada gejolak positif di pasar yang menuntut dipenuhinya kebutuhan mereka segera,” ujar Gary Paulin, ketua ekuitas global pada pialang Northern Trust. “Konsumen menuntut semuanya sesegera mungkin, secepat mungkin, dan saat ini juga.”
Ia menyarankan para kliennya untuk membeli saham Kion, produsen forklift asal Jerman yang mengotomatisasi kawasan pergudangan untuk para pengencer online, sehingga mempercepat proses pengiriman.
Ia juga memberitahu tentang peningkatan supermarket online Ocado. Perusahaan ini sudah lama menjadi sasaran para investor jangka pendek yang bertaruh harga sahamnya akan mengalami penurunan, namun baru-baru ini perusahaan itu telah menandatangani kesepakatan perikatan dengan pengecer makanan Casino and Sobeys, dan sejak itu harga sahamnya telah melambung lebih dari dua kali lipat sejak bulan November.
Martin Todd, seorang pengelola dana pada Hermes Investment Management, memiliki saham di Kion dan juga DS Smith, sebuah perusahaan pembuat kotak karton yang memasok Amazon selain juga sejumlah pengecer online lainnya.
DS Smith sedang mengembangkan teknologi untuk membuat kotak yang dapat disesuaikan kebutuhan untuk Amazon yang akan membantu untuk memangkas kesenjangan besar dalam paket yang berpotensi untuk meningkatkan biaya pengiriman.
“Anda mungkin berpikir ini adalah bidang usaha yang tidak menarik … [namum], perusahaan itu semakin beralih ke penggunaan teknologi tinggi dari yang biasanya perusahaan yang memanfaatka teknologi yang sangat sederhana,” ujar Todd.
Perusahaan ini baru-baru ini untuk pertama kalinya berhasil menembus indeks FTSE 100 Inggris yang biasanya dihuni oleh perusahaan-perusahaan ternama.
Membeli saham perusahaan yang terpapar pada pengecer online harganya tidak murah. Saham Ocado saat ini diperdagangkan lebih dari 800 kali prediksi pendapatannya, menurut data Eikon.
John Bennett, kepala ekuitas Eropa pada Janus Henderson Investors, mengatakan sementara para pengecer tradisional “benar-benar mengalami kemunduran,” saham seperti Kion harganya diluar jangkauan kemampuannya untuk memilikinya.
“Saham itu menjadi sangat populer, dan saya cenderung untuk menghindari [dari perusahaan-perusahaan yang dimiliki publik secara luas],” ujarnya. “Saya jadi mudah kesal dengan harga yang menjadi berlipat-lipat.” [ww]