Presiden Amerika Barack Obama akan berpidato di Majelis Umum PBB hari Rabu yang diperkirakan berfokus pada apa yang disebut revolusi "Arab Spring" dan upaya perdamaian Israel-Palestina yang bermasalah.
Gedung Putih hari Selasa menyampaikan sebagian dari apa yang akan dibahas presiden, termasuk upaya pemerintah memajukan kepentingan dan nilai-nilai Amerika dalam apa yang disebut "era baru keterlibatan." Gedung Putih juga mengatakan Obama akan menyinggung "mandat yang belum pernah ada" untuk campur tangan di Libya.
Para pemimpin dunia hari Selasa bertemu untuk membahas rencana mendukung Libya pasca-Gaddafi. Pada pertemuan itu, Obama meyakinkan para pemimpin Libya yang baru bahwa mereka akan memiliki "teman dan mitra" yang akan membantu mereka menciptakan keamanan, memberi bantuan kemanusiaan dan secara damai melewati masa transisi menuju demokrasi.
Mengenai keanggotaan PBB bagi negara Palestina yang banyak dibahas di PBB minggu ini, Penasehat Keamanan Nasional Gedung Putih Ben Rhodes mengatakan Obama akan menegaskan dukungan Amerika bagi Israel, tapi juga menekankan bahwa kesepakatan damai harus dicapai dari pembicaraan langsung antara kedua pihak.
Obama telah mengumumkan akan bertemu secara terpisah dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hari Rabu.