Perdana Menteri Israel hari Senin (9/9) mengumumkan apa yang ia katakan sebagai situs senjata nuklir Iran yang sebelumnya tidak diungkap. Pernyataannya semakin meningkatkan pertikaian antara kedua negara yang bermusuhan.
Pengumuman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu itu disampaikan ketika badan pengawas nuklir PBB mengadakan pertemuan di Berlin, di mana ia berharap badan itu akan bertindak lebih keras terhadap Iran. Pengumuman juga disampaikan dalam tahap akhir pemilihan nasional Israel, sehingga menuai kritik dari lawan bahwa konferensi pers dadakan itu adalah aksi kampanye.
Kepada wartawan, Netanyahu mengatakan, Israel menemukan fasilitas itu, yang terletak di kota Abadeh, Iran tengah, dengan menggunakan informasi yang terkumpul dari setumpuk dokumen yang dicuri agen-agen Israel dari gudang Iran dan diterbitkan awal tahun lalu.
"Iran melakukan percobaan untuk membuat senjata nuklir," ujar Netanyahu.
Ia tidak merinci atau memberi bukti tentang percobaan itu, tetapi menunjukkan dua foto satelit. Foto pertama, diambil Juni lalu, menunjukkan fasilitas itu utuh. Foto kedua, diambil Juli lalu, menunjukkan bagian-bagian fasilitas itu telah hancur. Menurut Netanyahu, itu adalah cara Iran menutupi aksinya setelah Israel menemukan fasilitas itu.
Israel menganggap Iran musuh terbesarnya, dan Netanyahu selama ini menjadi penentang utama kesepakatan nuklir internasional dengan Iran. Ia mengatakan, Iran hendak membuat bom nuklir, tuduhan yang dibantah Iran, dan menuduh Iran melanggar ketentuan kesepakatan itu.
Belum ada reaksi dari Iran. Abadeh, kota kecil yang terkenal akan permadaninya, terletak sekitar 500 kilometer di sebelah tenggara Teheran, ibukota Iran.
Ada proyek Bandara yang sudah lama direncanakan di daerah itu dan pihak berwenang sudah memulai pembangunan pada tahun 1995. Menurut pejabat-pejabat, tempat itu bisa menjadi pangkalan pertahanan udara. Namun, belum ada perkembangan besar di lokasi itu.
Koordinat GPS yang disebut Netanyahu memang menunjuk ke beberapa bangunan yang terletak di perbukitan bagian utara Abadeh, menurut gambar satelit yang tersedia secara komersial. Namun, peruntukan bangunan-bangunan itu belum diketahui.
Di Berlin, hari Senin badan pengawas nuklir PBB, International Atomic Energy Agency (IAEA) mengukuhkan, Iran bersiap menggunakan sentrifugal yang lebih canggih, kembali melanggar uraian pembatasan yang ditetapkan dalam kesepakatan nuklir. Iran telah mengumumkan langkah itu, pelanggaran terbaru kesepakatan tahun 2015 ketika Iran mencoba menekan negara-negara Eropa penandatangan kesepakatan itu agar mendapatkan cara untuk mempertahankan kiriman minyak dan meringankan sanksi yang diberlakukan Amerika terhadap ekonomi Iran.
Pengumuman Netanyahu juga mengalihkan perhatian dari kampanye pemilu Israel yang memanas. Israel mengadakan pemilihan ulang pada 17 September setelah Netanyahu gagal meraih mayoritas di parlemen dalam pemilu April lalu.(ka/jm)