Dalam jumpa pers hari Jumat (11/10) di Tripoli, Perdana Menteri Libya, Ali Zidan mengecam para penculiknya, dengan mengatakan penangkapannya adalah bagian dari rencana lebih luas oleh lawan-lawan politiknya untuk menggoyahkan pemerintah.
Tersangka kelompok penculik itu - mantan pemberontak yang kini bagian dari pemerintah Libya - telah menyatakan mereka bertindak dalam menanggapi operasi Pasukan Khusus Amerika. Operasi pasukan khusus AS menghasilkan penangkapan tersangka pemimpin al-Qaida Abu Anas al-Libi di Tripoli.
Mereka mengaku marah karena pemerintah mengizinkan Amerika melakukan serangan itu setelah diberi persetujuan.
Tetapi pembantu dekat Perdana Menteri Zidan mengatakan rencana itu sebenarnya dibuat beberapa hari sebelumnya dan melibatkan beberapa anggota parlemen senior Libya.
Zidan, mantan pengacara HAM, menjabat sebentar dalam korps diplomatik mantan pemimpin Libya Moammar Gaddafi sebelum hidup di pengasingan di Eropa tahun 1980. Ia dibebaskan dari rumah di Tripoli di mana ia disekap hanya enam jam setelah ditangkap milisi saingan dari dua distrik di Tripoli.
Tersangka kelompok penculik itu - mantan pemberontak yang kini bagian dari pemerintah Libya - telah menyatakan mereka bertindak dalam menanggapi operasi Pasukan Khusus Amerika. Operasi pasukan khusus AS menghasilkan penangkapan tersangka pemimpin al-Qaida Abu Anas al-Libi di Tripoli.
Mereka mengaku marah karena pemerintah mengizinkan Amerika melakukan serangan itu setelah diberi persetujuan.
Tetapi pembantu dekat Perdana Menteri Zidan mengatakan rencana itu sebenarnya dibuat beberapa hari sebelumnya dan melibatkan beberapa anggota parlemen senior Libya.
Zidan, mantan pengacara HAM, menjabat sebentar dalam korps diplomatik mantan pemimpin Libya Moammar Gaddafi sebelum hidup di pengasingan di Eropa tahun 1980. Ia dibebaskan dari rumah di Tripoli di mana ia disekap hanya enam jam setelah ditangkap milisi saingan dari dua distrik di Tripoli.