Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva mengatakan ia telah meminta dikeluarkannya dekrit kerajaan untuk membubarkan parlemen, langkah yang akan membuka jalan bagi pemilihan umum dini.
Kepada wartawan di Bangkok hari Jumat, Abhisit mengatakan ia telah mengajukan permohonan itu kepada Raja Bhumibol Adulyadej sebelum berangkat ke Jakarta untuk menghadiri KTT ASEAN.
Perdana menteri itu mengatakan dia akan membahas masalah ini lebih lanjut pada saat konferensi pers di Jakarta, hari Senin.
Pemilihan umum harus diselenggarakan antara 45 dan 60 hari setelah raja menandatangani dekrit pembubaran tersebut.
Thailand telah dilanda oleh ketidakstabilan politik sejak mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra digulingkan dalam kudeta pada tahun 2006. Thaksin masih memperoleh dukungan dari rakyat pedesaan dan golongan pekerja Thailand, yang merasa partai Abhisit terlalu dekat dengan golongan elit negara itu.
Para pendukung Thaksin, yang dikenal sebagai Kaos Merah, menutup beberapa bagian pusat kota Bangkok pada bulan April dan Mei tahun lalu, menuntut pengunduran diri Abhisit dan pemerintahannya. Kekerasan meletus ketika kekuatan militer digunakan untuk menumpas demonstrasi besar, menewaskan setidaknya 90 orang dan sekitar 2.000 orang luka-luka.