Polisi Inggris mengatakan Senin (11/10) bahwa mereka tidak akan mengambil tindakan lebih lanjut setelah melakukan peninjauan terhadap bukti yang berkaitan dengan tuduhan kejahatan seks terhadap putra Ratu Elizabeth, Pangeran Andrew, dan mendiang pemodal AS Jeffrey Epstein.
Kepala polisi London, Cressida Dick, mengatakan pada Agustus bahwa detektif akan melihat tuduhan itu untuk ketiga kalinya meskipun mereka tidak akan memulai penyelidikan, setelah setelah Virginia Giuffre mengajukan gugatan di AS yang menuduh sang pangeran telah melakukan penyerangan seksual yang selalu dia bantah.
Dia mengatakan pada saat itu bahwa "tidak ada seorang pun kebal akan hukum.”
"Sebagai prosedur, petugas MPS (Metropolitan Police Service) meninjau dokumen yang dirilis pada Agustus 2021 sebagai bagian dari gugatan yang diajukan di AS," kata polisi dalam sebuah pernyataan, Senin (11/10). "Peninjauan ini telah selesai dan kami tidak mengambil tindakan lebih lanjut,” katanya sebagaimana dilansir dari Reuters.
Dalam gugatan perdatanya, Giuffre, 38 tahun, menuduh Andrew memaksanya berhubungan seks ketika dia masih di bawah umur di rumah rekan lama Epstein, Ghislaine Maxwell, di London.
Dia juga mengatakan Andrew, 61 tahun, melakukan pelecehan seksual kepadanya di rumah Epstein di Manhattan, dan di pulau pribadi Epstein di Kepulauan Virgin AS.
Bangsawan Inggris tersebut, yang merupakan pewaris tahta kesembilan Kerajaan Inggris, selalu membantah tuduhan itu atau memiliki hubungan apa pun dengan Giuffre.
Dia terpaksa mundur dari tugas kerajaan karena persahabatannya dengan Epstein, yang bunuh diri di sel penjara Manhattan pada 2019 saat ditahan atas tuduhan perdagangan seks.
The Sunday Times melaporkan pada minggu ini bahwa polisi London telah berbicara dengan Giuffre mengenai tuduhannya.
Pekan lalu, pengacara Andrew, putra kedua ratu, diberi izin untuk memeriksa perjanjian rahasia 2009 antara Epstein dan Giuffre yang mereka harap akan membebaskannya dari semua tanggung jawab dalam kasus tersebut. [ah/rs]