Presiden Sudan Omar al-Bashir telah memenangkan masa jabatan berikutnya dengan 94 persen suara dalam pemilu yang diboikot oleh oposisi.
Pejabat pemilu Senin (27/4) mengumumkan hasil dari pemungutan suara selama empat hari bulan ini yang telah secara luas diduga akan memperpanjang masa kepresidenan Bashir, yang telah berkuasa sejak 1989.
Kepala komisi pemilihan negara itu mengatakan jumlah pemilih yang hadir 46 persen. Uni Eropa, Amerika Serikat, Inggris dan Norwegia mengkritik pemilu itu, karena kurangnya janji dialog nasional membuat Sudan tanpa proses politik yang inklusif.
Bashir, yang diincar Mahkamah Kejahatan Internasional atas tuduhan kejahatan perang, menghadapi sejumlah kecil kandidat setelah kelompok oposisi utama memutuskan untuk memboikot pemungutan suara tersebut.