Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan negaranya akan memusatkan perhatian pada reformasi dan tidak akan berusaha untuk menjadi anggota NATO sekarang ini.
Poroshenko terpilih tahun 2014 setelah pemerintah pro-Barat mengambil-alih pemerintahan dari presiden pro-Rusia yang melarikan diri dari negara itu setelah beberapa bulan protes.
Tidak lama setelah Rusia mencaplok semenanjung Krimea Ukraina dan memberi dukungan pada pemberontak separatis di timur. Para pejabat Rusia telah menuduh bahwa pemerintah baru Kiev tadinya akan mengubah Krimea, di mana ada pangkalan angkatan laut yang disewa Rusia, menjadi pangkalan NATO.
Berbicara pada pertemuan hari Senin dengan Sekjen NATO Jens Stoltenberg di Kiev, Proshenko mengatakan Ukraina tidak akan memohon keanggotaan dalam NATO “segera” tetapi akan membina program reformasi sejati untuk memenuhi persyaratan keanggotaan NATO di masa depan. [gp]