Tautan-tautan Akses

Rusia Terbuka untuk Pembicaraan Keamanan dengan AS, Jika Termasuk Isu Ukraina


Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, menghadiri pertemuan di St. Petersburg, Rusia, pada tanggal 5 Juni 2024
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, menghadiri pertemuan di St. Petersburg, Rusia, pada tanggal 5 Juni 2024

Rusia mengatakan bahwa Moskow "siap" untuk perundingan keamanan dengan Amerika Serikat, tetapi perundingan apa pun harus mencakup konflik di Ukraina — khususnya "keterlibatan langsung" AS, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov hari Jumat (21/6).

Dalam pengarahan telepon rutinnya dengan wartawan, Peskov mengatakan dialog semacam ini antara AS dan Rusia "sangat diperlukan" karena "masalah terus menumpuk, dan ada banyak masalah yang terkait dengan arsitektur keamanan global."

Komentar Peskov muncul sebagai tanggapan atas pertanyaan mengenai kemungkinan mengadakan perundingan dengan AS mengenai risiko nuklir selain dari konflik Ukraina.

Mengenai komentar Peskov mengenai keterlibatan langsung AS di Ukraina, Amerika Serikat dan kepala NATO Jens Stoltenberg telah menolak gagasan bahwa menyediakan senjata untuk membantu Ukraina mempertahankan diri sama dengan "keterlibatan langsung" dalam konflik tersebut.

Sebelumnya, Gedung Putih mengumumkan hari Kamis (20/6) bahwa mereka akan menempatkan Ukraina sebagai prioritas utama bagi pengiriman rudal pertahanan udara AS yang kuat, setelah serangkaian serangan rudal dan pesawat nirawak Rusia merusak fasilitas energi di seluruh negeri itu semalam.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa ratusan rudal Patriot dan NASAMS yang baru dibuat — yang digunakan untuk pertahanan permukaan-ke-udara — akan dikirim ke Ukraina sebelum negara lain memesannya, dengan alasan serangan Rusia yang menargetkan infrastruktur energi Ukraina.

Putin dan Korea Selatan

Sementara itu, selama kunjungannya ke Asia, Presiden Rusia Vladimir Putin hari Jumat (21/6) memperingatkan Korea Selatan agar tidak mengirim senjata ke Ukraina.

Pejabat senior di Korea Selatan mengatakan Kamis (19/6) bahwa pakta yang ditandatangani minggu ini antara Rusia dan Korea Utara yang berjanji untuk saling membela jika terjadi perang merupakan "kekhawatiran besar," dan bahwa Seoul akan mempertimbangkan untuk mengirim senjata ke Ukraina sebagai tanggapan, pembalikan kebijakannya untuk tidak mengirim senjata ke negara-negara yang secara aktif terlibat dalam konflik.

Putin menanggapi pada Jumat (20/6), dengan mengatakan Korea Selatan tidak perlu khawatir tentang perjanjian Rusia dengan Korea Utara, tetapi ia menambahkan bahwa pengiriman senjata Seoul ke Ukraina akan menjadi "kesalahan yang sangat besar."

Ia menambahkan, "Jika itu terjadi, maka kami akan membuat keputusan yang relevan yang mungkin tidak akan menyenangkan kepemimpinan Korea Selatan saat ini." [pp/ft]

XS
SM
MD
LG