Meskipun aparat Indonesia telah berhasil menangkap para anggota militan kunci, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Indonesia masih berada dalam ancaman teroris. Para teroris terpidana, menurut Presiden Yudhoyono, cenderung kembali melakukan tindak kejahatan setelah selesai menjalani masa tahanan.
Polri mengumumkan pekan lalu keberhasilan para personilnya membongkar sebuah persekongkolan yang bermaksud membunuh Presiden SBY, mengambil alih hotel-hotel, membunuh warga asing dan mendirikan negara Islam.
Polisi menangkap 58 tersangka militan dan menewaskan 13 orang dalam serangkaian serangan sejak Februari lalu, saat pihak berwenang menyerbu sebuah kamp pelatihan yang dikelola oleh kelompok teroris yang sebelumnya tidak diketahui.
Kelompok ini menamakan diri mereka 'Al-Qaida di Aceh.' Pihak berwenang yakin mereka telah melumpuhkan kelompok ini, tetapi mengakui bahwa mereka masih memburu dua tersangka lain, bernama Abdullah Sunata dan Umar Patek.