Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menempatkan petugas keamanan bersenjata untuk mengawasi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto, tersangka kasus korupsi triliunan proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik, di rumah sakit tempat dia dirawat, Reuters melaporkan, Jumat (17/11).
Petugas KPK mencoba menangkap Setya Novanto, yang juga Ketua Umum Partai Golkar, di kediamannya di Jakarta, pada Rabu (15/11) malam.
Setelah gagal menjemput paksa Setya, muncul laporan bahwa dia mengalami kecelakaan mobil dalam perjalanan untuk menyerahkan diri ke KPK pada Kamis (16/11) malam.
Pengacara Setya, Fredrich Yunadi, mengatakan saat kecelakaan terjadi, kliennya sedang diwawancarai oleh seorang wartawan yang mengemudikan kendaraannya.
"(Pengemudi) menengok ke belakang dan ke samping, jadi dia tidak berkonsentrasi melihat jalan di depannya," kata Yunadi.
Setya sekarang "sakit parah" dengan luka di kepala dan tangan, kata Yunadi.
"Dia bahkan tidak sanggup bangun. Dia belum bisa bicara, hanya matanya -- ketika dia buka matanya, langit-langit kamar terasa berputar-putar."
Petugas bersenjata dari KPK sekarang berada di rumah sakit, kata Yunadi menambahkan bahwa para petugas menolak permintannya untuk meninggalkan rumah sakit. [fw/au]