Siprus, Yunani, dan Israel hari Kamis (2/1) menandatangani perjanjian untuk membangun proyek pipa gas alam raksasa untuk menyalurkan gas dari Laut Tengah bagian timur ke Eropa, walaupun ditentang oleh Turki.
Kontrak pembangunan jaringan pipa gas alam itu ditandatangani di tengah ketegangan dengan Turki yang juga berusaha mengadakan kerjasama dengan Libya untuk memanfaatkan deposit gas alam yang besar di kawasan yang sama.
Pipa gas sepanjang 2.000 km yang disebut EastMed Pipeline itu akan menyalurkan antara sembilan sampai 12 milyar meter kubik gas per tahun dari ladang-ladang gas lepas pantai milik Siprus dan Israel, ke Yunani, dan dari sana ke Italia dan bagian Eropa lainnya.
Penemuan deposit gas alam di kawasan timur Laut Tengah itu telah memicu perlombaan untuk memanfaatkannya antara Siprus dan Turki, yang menguasai kawasan utara pulau Siprus.
Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mistakes, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu, dan Presiden Siprus Nicos Anastasiades menyaksikan penandatanganan di Athena, Yunani, yang dilakukan oleh menteri-menteri energi ketiga negara.
Proyek pipa gas alam itu akan menjadikan ketiga negara tadi sebagai bagian penting jaringan pasokan energi ke Eropa, dan sekaligus akan melawan usaha Turki memperluas pengaruhnya di kawasan timur Laut Tengah.
Turki telah dikenai sanksi Uni Eropa karena kapal-kapalnya mencari minyak dan gas alam di lepas pantai Siprus, negara yang tidak diakui oleh Turki.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan ia sedang mempertimbangkan usaha pencarian sumber-sumber energi fosil bersama Libya di Laut Tengah bagian timur. Turki mengatakan bahwa Republik Turki di Pulau Siprus bagian utara punya hak mencari sumber-sumber alam di seluruh kawasan lepas pantai pulau Siprus.
Kata Wakil Presiden Turki Fuat Oktay, rencana apapun di kawasan itu yang tidak mengikutsertakan Turki, tidak akan berhasil.
Pemerintah Yunani marah dengan adanya perjanjian antara Turki dan Libya itu, dan mengusir Duta Besar Libya.
Perjanjian Turki dan Libya itu menetapkan batas maritim kedua negara, yang kata Yunani mengabaikan pulau Kreta miliknya di kawasan yang sama.
Kata menteri energi Yunani Kostis Hatzidakis, proyek pipa gas alam yang bernilai 6,7 milyar dolar itu adalah “proyek kerjasama dan perdamaian”. (ii/em)