Kepala intelijen nasional Somalia, Jenderal Abdurahman Turyare, mengatakan pemerintah menginginkan militan itu dikenal sebagai "UGUS," singkatan dari bahasa Somalia, yang artinya "Kelompok pembantai Rakyat Somalia."
Dalam wawancara dengan VOA, Turyare mengatakan keputusan pemerintah itu untuk menolak memberi teroris nama yang baik. Al-Shabab, dalam bahasa Arab, artinya "pemuda."
Menurutnya, pemerintah menganggap nama al-Shabab sebagai "penyakit menular," dan media apa saja yang menyebut nama itu akan dianggap "penyebar penyakit." Jenderal itu mengancam mengambil "langkah apa saja yang perlu" terhadap media yang didapati menggunakan nama tersebut.
Menanggapi seruan pemerintah, militan mengunggah pesan di situs web pro al-Shabab, merujuk pemerintah dengan akronim sama, UGUS, tetapi dengan arti berbeda. Dikatakan, "Mulai sekarang kita mengakui apa yang disebut pemerintah Somalia sebagai UGUS, yang berarti 'Kelompok yang Mempermalu Rakyat Somalia."
Al-Shabab dalam 10 tahun ini berusaha menggulingkan pemerintah Somalia dan mendirikan negara Islam yang ketat. Kelompok itu melakukan sejumlah serangan bunuh diri di Somalia dan negara-negara tetangga. Serangan terbesar dilakukan bulan lalu, ketika orang-orang bersenjata menyerang Garissa University College di Kenya, menewaskan 148 orang.