Badan legislatif Taiwan telah menyetujui perjanjian perdagangan bersejarah dengan Tiongkok. Perjanjian ini kemungkinan menjadi yang paling penting antara kedua negara yang bersaing secara politik ini, selama lebih 60 tahun terakhir.
Perjanjian, yang disetujui Selasa malam oleh badan legislatif Taiwan Yuan, memotong bea impor atas kira-kira 800 produk. Perjanjian ini memberi kepada Taiwan, keringanan bea atas lebih dari 500 produknya. Sementara itu, kira-kira 300 produk Tiongkok akan memperoleh keringanan bea serupa dari Taiwan.
Para perunding dari kedua pihak semula menandatangani perjanjian ini bulan Juni lalu. Persetujuan Taiwan tidak pernah diragukan karena partai yang berkuasa pimpinan Presiden Ma Ying-jeou yang pro-Tiongkok mempunyai mayoritas mutlak dalam badan lagislatif.
Tetapi, para penentang perjanjian itu, yang sebagian besar kelompok-kelompok pro-kemerdekaan, mengemukakan perjanjian akan mengarah kepada penyatuan kembali kelak dengan Tiongkok. Mereka telah melakukan protes di luar gedung badan legislatif sejak hari Senin, menuntut agar perjanjian tersebut diajukan ke referendum.
Tiongkok adalah mitra dagang Taiwan yang paling besar. Perjanjian baru mereka akan mulai berlaku tanggal 1 Januari. Hubungan antara Taipei dan Beijing telah membaik dengan cepat sejak Presiden Ma memangku jabatan tahun 2008. Ia berjanji akan memperbaiki ekonomi pulau ini, dengan membina hubungan yang lebih baik dengan Tiongkok Daratan.