Pasukan keamanan Bahrain melepaskan tembakan selagi pelayat yang meninggalkan pemakaman hendak kembali ke alun-alun di Manama, menentang larangan protes pemerintah. Laporan media mengutip pejabat setempat dan saksi mata yang mengatakan setidaknya 23 orang luka-luka dalam insiden itu.
Wartawan VOA Phillip Wellman melihat banyak korban di rumahsakit dan puluhan tampak luka-luka.
Saksi mata mengatakan tembakan itu dilepaskan setelah ribuan pelayat dari pemakaman demonstran anti pemerintah yang tewas pekan ini hendak kembali ke Pearl Square. Militer membersihkan alun-alun itu dari demonstran dalam serbuan hari Kamis.
Dalam pidato hari Jumat di televisi pemerintah, putra mahkota Bahrain mengimbau rakyat agar tenang. Sheikh Salman bin Hamad al-Khalifa mengatakan kini saatnya “Berdialog. Bukan berkelahi.”
Sebelumnya hari Jumat, ketika memakamkan para korban, pelayat yang umumnya Syiah meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan digulingkannya pemerintahan yang dipimpin Sunni.
Ulama senior Syiah Bahrain menyebut serbuan polisi terhadap demonstran sebagai "pembantaian." Dalam khotbah Jumat di satu desa di Bahrain barat laut, Issa Sheikh Qassem mengatakan pemerintah telah menutup pintu dialog.
Ratusan pendukung pemerintah seraya mengibarkan bendera hari Jumat juga turun ke jalan-jalan ibukota Manama.