Selain terus mengejar kelompok teroris Santoso di hutan pegunungan yang selama ini menjadi basis pergerakan kelompok itu, Operasi Tinombala 2016 juga membangun sejumlah pos keamanan di desa-desa yang berbatasan dengan hutan pegunungan di wilayah Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Poso Pesisir Utara, Poso Pesisir, Napu di Kecamatan Lore Timur termasuk di wilayah Sausu Kabupaten Parigi Moutong.
Pos-pos keamanan yang didirikan oleh personel gabungan Brimob dan TNI itu antara lain bertugas untuk mengisolir pemukiman masyarakat yang berbatasan dengan hutan pegunungan guna mencegah kelompok itu memasuki kampung, baik untuk meneror masyarakat maupun untuk mencari kebutuhan logistik.
Personel TNI Polri yang ditempatkan di desa desa itu secara rutin melakukan patroli dengan menyusuri jalan di dalam desa hingga ke dalam hutan. Mereka bergerak dalam formasi tempur yang kompak dan saling menjaga satu sama lain. Tugas yang diemban bersama ini sepertinya juga membangun rasa senasib dan sepenanggung diantara para prajurit dalam melaksanakan tugas melindungi dan mengayomi masyarakat yang tinggal di sekitar hutan pegunungan yang menjadi lokasi operasi Tinombala 2016.
Kepala Daerah Operasi Tinombala 2016 Kombes Leo Bona Lubis mengatakan kelompok teroris Santoso masih menjadi ancaman penebar teror yang harus terus diwaspadai, tetapi personel TNI-Polri dalam operasi Tinombala 2016 akan bekerja secara maksimal demi memberikan rasa aman kepada warga supaya bisa tetap melakukan aktifitas sehari-hari, yang umumnya mengandalkan sumber pendapatan dari kegiatan berkebun kakao, padi ladang dan persawahan lahan basah.
Kombes Leo Bona Lubis mengatakan, "Masih terus kita lakukan, yah kita memperluas daerah pengejaran kita tapi sama seperti yang lalu disekitar daerah Poso Pesisir. Kalau ancaman mereka terus menebar ancaman, tapi bagaimana kita mengcounter ini dari mereka dan memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa kita siap untuk melindungi mereka."
Di sisi lain operasi Tinombala 2016 juga menjadi harapan besar warga masyarakat di sekitar gunung agar bisa menuntaskan keberadaan kelompok teroris yang diakui menimbulkan rasa takut.
Milton Pakinde, warga Desa Pantangolemba, Poso Pesisir Selatan mengatakan, "Jadi perasaan kami yah tidak aman, rasa takut, jadi kami minta kepada pemerintah agar keadaan di Poso ini khususnya di Poso Pesisir selatan ini segera dituntaskan."
Operasi Tinombala 2016 masih mengejar belasan anggota kelompok teroris yang sebelumnya melarikan diri setelah terlibat baku tembak dengan pasukan TNI Polri hari Jum'at (15/1) yang menewaskan satu orang. Pengejaran dilakukan dengan melibatkan setidaknya 11 tim pasukan gabungan TNI Polri yang melakukan penyisiran ke dalam hutan, sementara anggota pasukan lainnya tetap ditempatkan untuk melakukan penyekatan antara hutan dan pemukiman masyarakat. [yl/em]