Seorang diplomat Amerika yang sedang berkunjung mendesak Sri Lanka untuk mencari penyelesaian atas tuduhan kejahatan perang, menyusul keluarnya laporan PBB yang mengamati perang saudara selama beberapa dekade di negara tersebut yang berakhir pada tahun 2009.
Asisten Menteri Luar Negeri AS Robert Blake mengatakan kepada wartawan di Sri Lanka, Rabu, bahwa pemerintah Sri Lanka harus memastikan mereka yang melakukan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional diminta pertanggungjawabannya.
Ia juga memperingatkan bahwa mekanisme internasional dapat dibenarkan pada kasus-kasus di mana negara tersebut tidak bersedia memenuhi tanggung jawab mereka.
Lawatan Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Asia Selatan dan Tengah tersebut menyusul dikeluarkannya laporan PBB akhir bulan lalu mengenai perang saudara di Sri Lanka selama 26 tahun antara pemerintah dan para pemberontak Macan Tamil.
Tiga pakar PBB mengatakan mereka mendapati tuduhan yang dapat dipercaya mengenai kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakuakn baik oleh pemberontak maupun pemerintah.
Colombo telah membantah temuan panel PBB dan menyebutnya sebagai usaha untuk mengganggu proses rekonsiliasi pasca perang Sri Lanka.
