Penduduk salah satu kubu pertahanan mantan pemimpin Libya Moammar Gaddafi yang tersisa melarikan diri hari Selasa ketika NATO dan penguasa sementara Libya terus menyerang pasukan pro Gaddafi.
Para saksi mengatakan puluhan mobil meninggalkan kota Bani Walid sementara pesawat-pesawat NATO terbang di atasnya. Kantor berita Reuters melaporkan warga sipil bisa melarikan diri setelah sebagian pejuang pro Gaddafi meninggalkan pos-pos mereka di kota itu.
NATO hari Selasa juga mengatakan serangan-serangan udaranya sehari sebelumnya dekar Sirte, kubu pertahanan lain Gaddafi menghantam sebuah sistim radar, delapan pelacak misil darat ke udara, lima trailer misil darat ke udara, kendaraan bersenjata dan dua kendaraan komando.
Minggu malam pimpinan pemerintahan transisi Libya mendesak ribuan pendukung yang bersorak di ibukota Tripoli untuk mendukung negara sipil yang demokratis yang menghormati Islam dan hukum.
Ketua Dewan Transisi National/NTC Mustafa Abdel Jalil mengatakan pemerintahan sementaranya menginginkan negara dimana “hukum Islam menjadi landasan peraturan” namun menolak ideologi ekstremis “baik yang di kanan atau di kiri”