Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma mengatakan Uni Afrika belum mengakui pemerintahan transisi Libya
Zuma menyampaikan komentar itu kepada Dewan Nasional hari Selasa sehari sebelum panel Uni Afrika mengenai Libya bertemu di Pretoria.
Ia kembali mengecam serangan bom NATO di Libya dengan mengatakan resolusi PBB hanya memberi wewenang NATO menjaga wilayah udara Libya dari kemungkinan serangan pesawat-pesawat pro Gaddafi.
Dalam sebuah pertemuan bulan lalu, Dewan Perdamaian dan Keamanan Uni Afrika yang beranggotakan 15 negara menolak seruan untuk mengakui Dewan Transisi Nasional Libya (NTC).
Sejak itu Uni Afrika menyerukan pembentukan pemerintahan transisi yang melibatkan semua pihak di Libya.
Panel Uni Afrika mengenai Libya yang akan bertemu hari Rabu itu akan diikuti pemimpin-pemimpin Afrika Selatan, Mauritania, Mali, Congo-Brazzaville dan Uganda.