Organisasi-organisasi HAM Suriah mengatakan pasukan keamanan membunuh paling sedikit 63 orang hari Jumat pada waktu ribuan demonstran turun ke jalan-jalan untuk menuntut penggulingan Presiden Bashar al-Assad.
Insiden ini menjadi hari Jumat (3/6) merupakan satu hari yang paling banyak menjatuhkan korban dalam demonstrasi yang telah berlangsung 11 minggu. Kantor berita Reuters melaporkan organisasi HAM Sawasiah yang mengatakan bahwa pasukan Suriah membunuh setidaknya 53 demonstran di kota Hama.
Para aktivis menyatakan insiden penembakan terjadi seusai sholat Jumat di Hama, sekitar 300 kilometer utara Damaskus. Saksi mengatakan ribuan orang keluar dari masjid-masjid, turun ke jalan untuk melancarkan protes, dan pasukan pemerintah mulai menembakkan peluru tajam.
Aksi demonstrasi merebak di seantero Suriah hari Jumat, baik di Damaskus maupun kota lain, menanggapi seruan kelompok-kelompok oposisi untuk memprotes semakin banyaknya korban di kalangan anak-anak dalam pemberontakan menentang Presiden Bashar al-Assad beberapa pekan belakangan ini.
Walau dibantah pejabat, penyelenggara aksi protes mengatakan setidaknya 25 anak tewas dalam kekerasan baru-baru ini. Di antara mereka, seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang dilaporkan disiksa dan dibunuh aparat keamanan, tuduhan yang dibantah pihak berwenang Suriah.
Hama menjadi saksi kebrutalan pemerintah tahun 1982 yang menewaskan setidaknya 10.000 orang, menurut perkiraan kelompok HAM. Presiden Hafez al-Assad - ayah dari presiden Suriah sekarang, menindak keras pemberontakan menentang pemerintahannya tahun itu.