Perdana Menteri Italia telah mengutarakan keraguan serius tentang intervensi NATO di Libya ketika pemerintah konservatifnya mengumumkan rencana mengurangi partisipasinya dalam misi itu.
Silvio Berlusconi hari Kamis mengatakan selama ini dia selalu menentang perang, tetapi "tangannya terbelenggu" setelah PBB mengesahkan zona larangan terbang untuk melindungi warga sipil Libya. Perdana Menteri Italia itu – pemimpin Barat pertama yang terlibat dalam operasi NATO - yang secara terbuka mengungkapkan keraguan tentang keberhasilan misi itu – sedang ditekan oleh aliansi politik penting di dalam negeri, Liga Utara, agar Italia menarik diri dari misi di Libya.
Menteri Pertahanan Ignazio La Russa mengatakan, kapal induk Garibaldi akan digantikan oleh sebuah kapal lebih kecil, mengurangi hampir 1.000 personil militer. Dia mengatakan penyusutan jumlah pasukan itu akan mengurangi pengeluaran Italia dalam operasi di Libya dari 204 juta dolar untuk tiga bulan pertama misi itu menjadi 83 juta dolar hingga September.
Tapi La Russa mengatakan Italia tetap berkomitmen untuk operasi itu dan penerbangan pemboman oleh aliansi, termasuk yang dilakukan oleh pesawat Italia, akan berlanjut dari pangkalan-pangkalan di Italia selatan.
Sementara itu, di Washington, dengan selisih suara tipis DPR mengalahkan rancangan undang-undang yang hendak memotong dana untuk operasi militer Amerika di Libya mulai 1 Oktober.
DPR memberikan suara menentang pengeluaran dana untuk peralatan atau pelatihan militer bagi pemberontak Libya. RUU ini juga memerlukan persetujuan Senat dan tanda tangan Presiden Amerika Barack Obama sebelum menjadi undang-undang.