Pemerintah China hari Selasa (14/6) memperingatkan tentang pertemuan Presiden Amerika Barack Obama dengan Dalai Lama, dan mengatakan hal itu bisa merusak rasa saling percaya.
Pertemuan yang dijadwalkan hari Rabu itu akan berlangsung tertutup untuk menghindari kemarahan China, yang menganggap Dalai Lama sebagai separatis yang berbahaya.
Presiden Obama telah bertemu dengan Dalai Lama, seorang biksu yang dihormati oleh warga Tibet, beberapa kali dan menganggapnya sebagai “teman baik.”
Tapi China khawatir pertemuan itu akan mengirim pesan yang salah ke Tibet.
“Jika pertemuan demikian jadi berlangsung, hal itu akan mengirim isyarat yang salah kepada para aktivis separatis yang menginginkan kemerdekaan Tibet dan akan merusak kerjasama dan rasa saling percaya,” kata juru bicara kementerian luar negeri China Lu Kang kepada para wartawan hari Rabu (15/6).
Dialog antara Dalai Lama dan pemerintah pusat China berhenti pada tahun 2010.
Warga Tibet memilih kembali Perdana Menteri mereka pada bulan Mei. Mereka masih berharap pembicaraan dengan China mengenai “jalan tengah” yang akan memberikan kedaulatan kepada Tibet itu dapat dilanjutkan. [lt]