Ribuan perempuan di Republik Demokratik Kongo berpawai pada hari Minggu untuk menuntut diakhirinya perkosaan massal dan aksi-aksi kekerasan seksual lainnya. Istri presiden Kongo, Lembe Kabila, juga turut dalam pawai yang diadakan di kota Bukavu, di Kongo bagian timur.
PBB telah semakin memperhatikan masalah kekerasan seksual di Congo sejak pasukan pemberontak memperkosa sedikitnya 300 orang dalam serangan atas sebuah desa bulan Agustus lalu.
Kata sebuah laporan, pasukan penjaga keamanan PBB yang ditugaskan di kawasan itu tidak melakukan apapun untuk mencegah perkosaan massal tersebut.
Menurut PBB, 15.000 perempuan diperkosa tiap tahunnya di Kongo, oleh pasukan pemberontak ataupun oleh pasukan pemerintah. Kedua pasukan itu juga dituduh melakukan pembunuhan dan kejahatan-kejahatan lain.