Dephan AS: Fallujah akan Direbut dari ISIS

Peta wilayah Fallujah, Irak.

Pada awal serangan, pasukan pemerintah Irak membombardir pusat kota Fallujah, kubu terakhir militan ISIS di provinsi Anbar. Kota-kota besar lainnya di Anbar, termasuk Ramadi, telah direbut kembali.

Pemerintah Irak telah melancarkan operasi militer untuk merebut kembali kota Fallujah, yang telah berada di bawah kendali militan Negara Islam (ISIS) selama lebih dari dua tahun. Kota, yang terletak 65 kilometer di timur ibukota, Baghdad, itu telah menjadi kubu jihadis lebih lama daripada kota-kota lain di Irak atau Suriah.

Pada awal serangan, pasukan pemerintah membombardir pusat kota Fallujah, kubu terakhir militan ISIS di provinsi Anbar. Kota-kota besar lainnya di Anbar, termasuk Ramadi, telah direbut kembali.

Juru bicara Departemen Pertahanan AS mengatakan kepada televisi Alhurra Senin bahwa Amerika Serikat memberikan dukungan udara, pelatihan dan peralatan untuk pasukan keamanan Irak, namun tidak terlibat baik dalam pertempuran darat maupun rencana operasional.

"Ini adalah sesuatu yang pada akhirnya ditentukan oleh pasukan keamanan Irak - urutan dan daftar prioritas apa yang akan mereka kejar terlebih dahulu. Dan tentu Fallujah tidak terkecuali," kata Kapten Jeff Davis.

Juru bicara itu mengungkapkan keyakinan bahwa Fallujah akan direbut kembali, tetapi memperingatkan bahwa militan ISIS akan terus merencanakan serangan kejutan di Baghdad dan kota-kota besar lainnya.

"ISIS adalah musuh yang terpojok. Sayangnya kita telah melihat bahwa mereka memiliki kecenderungan untuk menyerang dengan cara asimetris di waktu dan lokasi di mana mereka telah menderita kerugian simetris di medan perang. Jadi kita sudah melihat itu di Baghdad dan kita harus mempersiapkan dan waspada terhadap upaya serangan lanjutan seperti ini," lanjutnya.

Amerika Serikat menyambut baik dukungan dari milisi lokal dalam memerangi ekstremis, tetapi hanya jika mereka mengakui kedaulatan pemerintah Irak yang terpilih secara sah.

Pejabat Eropa yang bertemu di Brussels, Senin (24/5) menyatakan keyakinan bahwa tentara Irak sekarang mampu mengalahkan militan ISIS.

"Kami melihat peningkatan kemampuan militer Irak dan kepercayaan diri yang tumbuh karena mereka sudah sukses berturut-turut. Mereka menyingkirkan ISIS dari lembah Efrat serta mempersiapkan tujuan jangka panjang untuk serangan di Mosul," kata Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond.

Para pemimpin Eropa secara khusus ingin membebaskan Irak dan Suriah dari militan ISIS karena kebrutalan kelompok itu telah memaksa jutaan orang melarikan diri, menyebabkan krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sementara itu, para pejabat PBB khawatir tentang ribuan keluarga yang mungkin terjebak di Fallujah, sementara pasukan Irak memulai serangan untuk merebut kembali kota itu dari militan ISIS.

Organisasi pengungsi PBB (UNHCR) pada hari Senin menyatakan khawatir tentang sekitar 10.000 keluarga yang "tidak dapat meninggalkan Fallujah dan berada dalam situasi yang sangat genting."

Sekitar 80 keluarga telah melarikan diri selama beberapa hari terakhir, tapi untuk sebagian orang "pelarian mereka menelan korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak," kata asisten perwakilan UNHCR di Irak, Leila Jane Nassif.

Your browser doesn’t support HTML5

US Defense: Falluja Will Fall

Misi PBB di Irak telah memperingatkan tentang memburuknya kondisi kemanusiaan di kota itu, di mana penduduk tidak bisa mendapatkan pasokan, bahkan yang dasar sekali pun. Bantuan belum mencapai kota itu sejak Desember, ketika rute pasokan dipotong oleh pasukan Irak dan kelompok-kelompok bersenjata.

Media lokal melaporkan bahwa beberapa warga sipil yang berusaha melarikan diri telah dihentikan oleh militan ISIS; sebagian lainnya telah tewas akibat bom yang ditempatkan di sepanjang jalan.

Militer Irak telah meminta warga yang terjebak di kota itu untuk menandai lokasi mereka dengan bendera putih, sementara pasukan darat Irak mulai bergerak untuk mengakhiri pengepungan kubu militan ISIS yang sudah berlangsung selama beberapa bulan. Pasukan di darat didukung oleh pesawat tempur. [as/uh]