Indonesia Dukung Kemerdekaan dan Keanggotaan Palestina di PBB

  • Budi Nahaba

Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa akan mewakili RI dalam Sidang Umum PBB ke-66 di New York, AS mulai pekan ini.

Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan, dukungan bagi kemerdekaan dan keanggotaan Palestina di PBB merupakan sikap politik Indonesia sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno.

Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan, dukungan parlemen dan pemerintah Indonesia sudah bulat terhadap perjuangan kemerdekaan dan pengajuan keanggotaan Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York pekan ini.

“Indonesia sudah bulat, baik pemerintahnya dan parlemennya ya, bahwa dukungan terhadap kemerdekaan Palestina itu sudah merupakan, pijakan sikap politik yang jelas, lugas, tuntas dan bahkan ini merupakan sikap politik luar negeri Indonesia sejak berdirinya RI," ujar Mahfudz.

Mahfudz menambahkan, Sidang Umum PBB, pada tanggal 20 September 2011 yang akan datang di New York, membuka peluang cukup besar bagi Amerika Serikat (AS) mewujudkan komitmennya terhadap kemerdekaan Palestina, sekaligus mendukung Palestina sebagai anggota PBB.

“Kami ingat betul bahwa tahun lalu pada 2010, Presiden Obama di Sidang Umum PBB menyatakan bahwa tahun depan (maksudnya tahun 2011 ini), kita akan pastikan bahwa kita akan berkumpul kembali, kita memastikan adanya satu anggota baru PBB, yaitu Palestina sebuah negara yang merdeka dan berdaulat. (Pidato Obama di PBB) ini bukan saja sikap janji politik bukan hanya Presiden Obama, tapi Amerika sebagai suatu negara dan bangsa .”

Pekan ini, pada 19-28 September 2011 Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa akan mewakili RI dalam Sidang Umum PBB ke-66 di New York, Amerika Serikat.

Dalam siaran pers, Kamis lalu (15/9), Menlu Marty Natalegawa mengingatkan, Indonesia telah mengakui kemerdekaan Palestina beberapa jam setelah dideklarasikan pada 1988 lalu.
Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa mengatakan Isu Kemerdekaan Palestina akan mendapatkan perhatian cukup besar. Menurutnya Indonesia akan menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan masuknya Palestina menjadi anggota PBB.

Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang telah memimpin Indonesia untuk priode kedua, selalu merespon cepat setiap serangan-serangan milter Israel yang ditujukan terhadap warga sipil di Palestina. Presiden selalu menyatakan rasa duka dan solidaritas rakyat Indonesia kepada para pemimpin dan rakyat Palestina.

Presiden Yudhoyono mengatakan, “Saya menandatangani surat, untuk saya kirimkan kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki Moon dan juga Presiden Dewan Keamanan PBB, yang pokok-poknya adalah kembali mengecam dengan keras, aksi-aksi militer Israel yang kita nilai berlebihan dan tidak proporsional. Masyarakat dunia terutama PBB, terutama lagi Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil langkah-langkah yang cepat dan tepat.”

Kalangan pengamat mengatakan, sebagai negara demokrasi dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki peran strategis, menciptakan keharmonisan antar bangsa, menjaga solidaritas dan mewujudkan perdamaian dunia.