Jelang Pemilu di Inggris, Ada Ketidakpastian akan Seberapa Besar Keunggulan Pihak Konservatif

PM Inggris, Theresa May, berbicara saat berkampanye untuk pemilu di Solihull, 7 Juni 2017 (foto: REUTERS/Darren Staples)

Lewat pemilu hari Kamis ini, PM Theresa May berharap raih dukungan besar yang dibutuhkannya untuk merundingkan Brexit dengan Uni Eropa.

PM Theresa May memutuskan menyelenggarakan pemilihan umum Kamis ini dan berharap akan meraih dukungan besar untuk pemerintahannya yang dibutuhkannya untuk merundingkan Brexit dengan Uni Eropa.

Theresa May memutuskan hal itu, tiga tahun sebelum parlemen memasuki masa pemilihan. Harapannya, sebuah kemenangan besar akan memperkuat kedudukan partai konservatif di Parlemen, tetapi optimisme itu memudar setelah kampanyenya mengalami kesulitan dalam beberapa minggu terakhir ini.

Tetapi perkembangan terakhir bisa menyebabkan pendulumnya berubah arah lagi.

Beberapa jajak pendapat memperlihatkan fihak oposisi, Partai Buruh meraih dukungan, namun para aktivis Konservatif masih optimis.

Harian The Times melaporkan Rabu malam, jajak pendapat oleh kelompok YouGov memperlihatkan senjang antara Konservatif dan Buruh membesar menjadi 7 persen, naik dari empat persen pada Sabtu, beberapa jam sebelum serangan teroris terhadap Jembatan Londong berlangsung.

Keseluruhan 650 kursi di House of Commons, majelis rendah parlemen, akan diperebutkan. Sebuah partai perlu memenangkan 326 kursi agar bisa membentuk pemerintahan mayoritas. [jm]