Dalam jumpa pers gabungan hari Rabu di Washington dengan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Perdana Menteri Qatar Sheikh Hamad bin Jassim al-Thani mengatakan Suriah belum memenuhi janjinya untuk berhenti membunuh warga sipil dan membebaskan tahanan.
Pernyataan itu muncul beberapa jam setelah Assad mengatakan kepada para pendukung di Damaskus bahwa pemerintahnya akan mengalahkan “konspirasi” di balik pergolakan oposisi yang telah berlangsung selama 10 bulan. Dalam pidato televisi hari Selasa, dia bertekad akan menggunakan "tangan besi" menghadapi para teroris, yang menurutnya mendalangi pemberontakan itu.
Clinton mengatakan bahwa dalam pidato tersebut Assad "sinis", tidak bertanggung-jawab atas peristiwa di negaranya, dan hanya berdalih, menyalahkan negara-negara asing melakukan konspirasi.
Kekerasan di Suriah berlanjut hari Rabu, dengan terjadinya serangan roket di kota Homs, menewaskan seorang reporter televisi dan melukai paling sedikit seorang wartawan asing lain.