Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Lampaui 41 Ribu

Tim penyelamat membawa Fatma, 15 tahun, setelah diselamatkan dari puing-puing bangunan yang runtuh beberapa jam setelah gempa di Hatay, Turki 14 Februari 2023. (Foto: REUTERS/Clodagh Kilcoyne)

Korban tewas di Turki dan Suriah akibat gempa bumi dahsyat pekan lalu kini meningkat di atas 41.000 orang, tetapi sejumlah orang masih terus diselamatkan dari puing-puing reruntuhan.

Korban tewas di Turki dan Suriah akibat gempa kuat minggu lalu kini telah melampaui 41.000 jiwa.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Selasa (14/2) bahwa 35.418 orang tewas dalam gempa berkekuatan 7,8 pada skala Richter yang melanda dekat Kota Kahramanmaras pada 6 Februari, menjadikannya gempa paling banyak menelan korban dalam sejarah Turki.

Gempa, yang oleh Erdogan disebut sebagai “bencana abad ini,” menghancurkan puluhan ribu bangunan dan rumah, membuat banyak penduduk harus bertahan tanpa perlindungan dari musim dingin. Pihak berwenang telah menangkap beberapa kontraktor gedung dan mendakwa mereka melanggar undang-undang tentang pendirian bangunan di Turki.

PBB hari Rabu mengkonfirmasi bahwa tiga staf mereka di Turki tewas dalam gempa itu.

Sementara itu menurut data yang dikumpulkan badan kemanusiaan PBB dan kantor berita pemerintah Suriah, lebih dari 5.500 orang dilaporkan tewas di Suriah. Setidaknya 1.400 orang tewas di daerah-daerah yang berada di bawah kendali pemerintah, sementara 4.400 orang lainnya tewas di wilayah barat laut yang dikuasai pemberontak Suriah.

BACA JUGA: Pengungsi Gempa Keluhkan Lambannya Bantuan, Pemerintah Suriah Tambahkan Jalur Pengiriman

Delapan hari setelah gempa, tim penyelamat terus berusaha menyelamatkan lebih banyak orang yang selamat dari reruntuhan pada Selasa (14/2). Mereka berhasil menyelamatkan Muhummed Cafer Cetin yang berusia 18 tahun dan saudara laki-lakinya yang berusia 21 tahun, yang ditarik dari reruntuhan sebuah bangunan di Kahramanmaras, hampir 200 jam setelah gempa. Penyelamatan ajaib lainnya terjadi di kota Antakya, ketika seorang guru diselamatkan dari puing-puing sebuah gedung apartemen.

Dua perempuan hari Rabu (15/2) dikeluarkan dari puing-puing bangunan di Kahramanmaras, sebuah kota di selatan, sementara seorang ibu dan dua anaknya di Antakya diselamatkan sembilan hari setelah gempa itu. Kantor berita Turki, Anadolu, melaporkan operasi penyelamatan di Antakya itu berlangsung 228 jam setelah gempa.

Sementara itu, lebih dari 5.500 kematian telah dikonfirmasi di negara tetangga Suriah, menurut angka yang dikumpulkan oleh badan kemanusiaan PBB dan kantor berita milik pemerintah Suriah. Sedikitnya 1.400 orang tewas di daerah-daerah yang berada di bawah kendali pemerintah, sementara 4.400 lainnya tewas di wilayah barat laut yang dikuasai pemberontak Suriah.

BACA JUGA: Pengungsi Gempa Keluhkan Lambannya Bantuan, Pemerintah Suriah Tambahkan Jalur Pengiriman

Konvoi 11 truk kemanusiaan PBB memasuki daerah yang dikuasai pemberontak Selasa dari Turki melalui perbatasan Bab al-Salam yang baru dibuka, yang pertama sejak badan dunia itu mencapai kesepakatan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Senin. PBB minta Suriah mengizinkan pekerja kemanusiaan untuk menggunakan dua titik penyeberangan tambahan dari Turki ke wilayah yang dikuasai pemberontak untuk mempercepat pengiriman bantuan. Ini adalah pertama kalinya sejak perang saudara pecah pada 2011, Assad mengizinkan bantuan menyeberang dari Turki ke daerah yang dikuasai pemberontak.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengajukan permohonan dana bantuan sebesar $397 juta untuk gempa di Suriah. Permohonan serupa sedang disiapkan untuk Turki. [lt/ab]