Korea Selatan mencatatkan rekor terbaru dalam kasus Covid-19 yang mencapai 950 kasus pada hari Sabtu (12/12). Angka tersebut melebihi rekor yang tercatat pada akhir Februari sebesar 909 kasus. Presiden Moon Jae-in menyebut gelombang ketiga Covid-19 negara itu sebagai situasi "darurat.”
Otoritas Korea Selatan memperingatkan mengenai kemungkinan untuk kembali memperketat pembatasan jarak sosial.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), Jumat (11/12), melaporkan 928 kasus yang ditularkan secara lokal dan 22 diimpor pada hari itu, sehingga total kasus infeksi Covid-19 di negara tersebut menjadi 41.736 infeksi dengan 578 kematian.
Lebih dari 70 persen kasus yang ditularkan di dalam negeri berasal dari Seoul dan daerah sekitarnya, di mana sekitar setengah dari 52 juta orang tinggal.
BACA JUGA: Laju Perebakan Virus Corona Makin Tak Terkendali di Korsel"Ini memang situasi darurat," kata Presiden Moon Jae-in. Ia memerintahkan mobilisasi polisi, personel militer, dan dokter medis publik dalam upaya untuk mengekang penyebaran lebih lanjut dari virus corona.
"Kami berencana untuk memperluas metode pengujian virus corona melalui drive-through dan walk-through ... sebagai tindakan pencegahan untuk melacak orang yang terinfeksi dan memblokir penyebarannya," kata Moon dalam sebuah unggahan di Facebook.
Gelombang ketiga datang meskipun penerapan aturan jarak sosial yang lebih ketat mulai berlaku pada hari Selasa (7/12), termasuk jam malam yang belum pernah terjadi sebelumnya di restoran dan sebagian besar bisnis lainnya. Negara itu melaporkan sekitar 600 kasus setiap hari pada minggu ini.
Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengatakan, pemerintah akan berusaha sekuat tenaga untuk menghentikan gelombang ketiga.
"Jika kita tidak menghentikan penyebarannya sekarang, meningkatkan pembatasan jarak sosial ke Level 3 tidak akan terhindarkan," kata Chung dalam pertemuan darurat.
Seoul saat ini berada di bawah batasan level 2,5. [ah]