KPU Afghanistan Khawatir, Kondisi Tak Aman Hambat Pemilih

Warga di Kabul, Afghanistan antri untuk melakukan pendaftaran sebagai pemilih, Minggu (22/4).

Setelah penyerang bom bunuh diri menewaskan 57 orang dan melukai lebih dari 100 orang di Kabul, Komisi Independen Pemilihan Afghanistan khawatir ketidakamanan mungkin menghambat orang berpartisipasi dalam pemilihan anggota parlemen dan distrik yang akan datang.

ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bunuh diri pada hari Minggu (22/4) di pusat distribusi kartu identitas di mana ratusan orang datang untuk mengajukan pembuatan KTP untuk pemilihan yang akan datang.

Wakil Komisi Pemilihan Independen Afghanistan, Maazullah Dawlati, mengatakan ketidakamanan akan melemahkan moral pemilih dan mengganggu proses demokrasi.

Selasa lalu, pejuang Taliban secara paksa menculik tiga pekerja komisi dan dua anggota Pasukan Polisi Nasional Afghanistan dari pusat pendaftaran pemilih di provinsi Ghor, Afghanistan tengah. Mereka dibebaskan minggu lalu setelah para tetua setempat memediasi.

Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan Kepolisian Nasional Afghanistan melakukan segala yang mereka bisa untuk mengamankan pusat-pusat pendaftaran.

Namun, para pakar keamanan menyalahkan badan intelijen Afghanistan atas serangan semacam itu, dan rasa takut akan ketidak-amanan bisa semakin menunda pemilihan anggota parlemen dan distrik. [ka/al]