Perdana Menteri sementara Libya, Abdurrahim el-Keib mengatakan hari Senin, dia bekerja keras untuk memastikan bahwa dia memilih orang-orang yang kompeten yang mampu melakukan pekerjaan.
Pengumuman hari Senin itu disampaikan setelah para pemimpin Libya bertindak untuk membawa dua orang paling dicari – putera Moammar Gaddafi itu, Seif al-Islam, dan mantan kepala intelijen, Abdullah al-Senoussi – ke meja hijau. Putra Gaddafi yang buron itu ditangkap hari Sabtu dan Senoussi ditangkap hari Minggu – keduanya di gurun Libya selatan dekat perbatasan dengan Niger.
Milisi Libya yang menangkap Seif al-Islam Gaddafi mengatakan akan menahannya di kota Zintan, Libya barat sampai pengadilan dapat diatur dan pemerintah transisi di Tripoli membahas nasibnya dengan Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) di Den Haag .
Senoussi, yang dicari oleh ICC dan Perancis karena keterlibatannya dalam pemboman tahun 1989 atas pesawat penumpang Prancis di Niger yang menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 170 orang, ditahan di kota Sabha oleh pejuang revolusioner.
Para pejabat Libya mengatakan ingin mengadili Seif al-Islam dan Senoussi di Libya atas peran kunci mereka dalam penumpasan terhadap gerakan pro-demokrasi awal tahun ini. Tapi ICC telah menuduh keduanya dengan kejahatan terhadap kemanusiaan dan mengatakan kedua orang itu harus diadili di Den Haag.
Juru bicara ICC Fadi El Abdallah hari Minggu mengatakan pihak berwenang Libya harus menyampaikan permintaan resmi untuk mengadili Seif al-Islam di Libya dan menunjukkan bahwa sidang akan dilakukan secara adil. ICC mengatakan telah minta agar diizinkan oleh pihak berwenang Libya untuk mengunjungi Seif al-Islam di penjara dan mengharapkan kunjungan itu berlangsung segera.