Liga Arab mengatakan pemerintah Suriah telah menyetujui sebuah rencana untuk membatasi tindakan penumpasan, yang sudah berlangsung hampir delapan bulan terhadap para pembangkang.
Mereka menyepakati usulan Liga Arab tersebut dalam pertemuan kelompok tersebut di Kairo, Rabu (2/11). Liga Arab mengimbau pemerintah Suriah untuk menarik mundur pasukan keamanan dari jalanan dan menghentikan tindakan kekerasan oleh pasukan pro-pemerintah terhadap para demonstran. Liga Arab juga menyerukan Suriah untuk membebaskan para tahanan politik dan memulai pembicaraan di Kairo dengan kelompok oposisi Suriah dalam waktu dua minggu.
Wakil Liga Arab dari Qatar, Perdana Menteri yang juga merangkap Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Hamad bin Jassim al-Thani mengatakan Suriah akan memperbolehkan media internasional dan wakil-wakil Liga Arab memasuki negara tersebut. Sebelumnya, pemerintah Suriah telah membatasi atau melarang orang asing dan anggota-anggota media internasional masuk ke negaranya.
Kantor berita pemerintah Suriah sebelumnya melaporkan bahwa pihak berwenang di Suriah dan komite tingkat menteri Liga Arab telah menyetujui sebuah “dokumen final."
Aksi kekerasan berlanjut Rabu di Suriah, menewaskan sedikitnya 31 orang tewas. Aktivis-aktivis Suriah mengatakan orang-orang bersenjata menewaskan 11 pekerja pabrik di desa Kfar Laha, provinsi Homs. Rincian insiden tersebut belum jelas.
Para aktivis mengatakan pasukan keamanan menewaskan lima warga sipil di dan sekitar kota Homs, pusat pergolakan di negara tersebut.
Lembaga Pengamat HAM Suriah yang berbasis di Inggris juga mengatakan tentara-tentara yang desersi telah membunuh 15 anggota pasukan keamanan dalam dua serangan bom atas sejumlah konvoi di provinsi Hama.