Sedikitnya empat orang tewas dalam tembak menembak yang terjadi di sebuah pangkalan militer Pakistan di Karachi. Lima orang lainnya dilarikan ke rumah sakit karena luka-luka berat.
Kata polisi sedikitnya 10 orang militan yang menyerang pangkalan udara Mehran hari Minggu malam. Para saksi mendengar suara tembakan dan sejumlah ledakan yang kemudian disusul kebakaran dan asap yang mengepul di atas pangkalan itu.
Kantor berita Associated Press mengutip seorang pejabat keamanan yang mengatakan sedikitnya sebuah pesawat terbang pengintai dihancurkan oleh para penyerang. Puluhan pasukan komando Pakistan dikirim ke pangkalan itu untuk menumpas mereka.
Aksi kekerasan yang dilancarkan militan melonjak bulan ini setelah pasukan khusus Amerika membunuh Osama bin ladin yang tinggal di sebuah rumah tidak jauh dari ibukota Islamabad.
Sementara itu, ribuan warga Pakistan berdemonstrasi di kota Karachi untuk menuntut dihentikannya serangan pesawat tidak berawak Amerika atas pejuang Taliban dan al-Qaida yang tinggal di kawasan kesukuan di barat laut Pakistan.
Sekitar 6.000 aktivis mengadakan aksi duduk di luar pelabuhan Karachi hari Minggu, yang diatur oleh partai Tahrik-e-Insaf, atau gerakan keadilan. Para demonstran itu meneriakkan slogan-slogan anti-Amerika untuk menentang serangan-serangan misil Amerika, yang mereka anggap sebagai pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.
Pemimpin partai itu, Imran Khan mengatakan bahwa serangan-serangan pesawat tidak berawak Amerika itu justru mengembang-biakkan terroris di Pakistan. Ia menuduh pemerintah Pakistan secara diam-diam memberi izin serangan itu, tapi resminya mengutuk. Kata Khan, perang melawan terror yang dilancarkan Amerika bukanlah perang yang dilancarkan Pakistan.
Pejabat Amerika tidak pernah secara resmi mengakui penggunaan pesawat tidak berawak untuk melancarkan serangan di Pakistan. Khan juga menyerukan dihambatnya supaya jalur darat yang digunakan NATO untuk membawa pasokan dan senjata ke Afghanistan. Sebagian besar pasokan itu dikirim lewat pelabuhan Karachi.