Tentara yang setia kepada pemimpin Libya Moammar Gaddafi memukul mundur pemberontak di kota minyak Brega hari Kamis sementara pemimpin Libya itu mengeluarkan peringatan terhadap pasukan koalisi. Laporan-laporan media Barat mengatakan pertempuran sengit berkecamuk di dekat Brega, setelah pasukan pro-Gaddafi bergerak maju di Ras Lanuf, kota di sebelah barat.
Sementara itu, Gaddafi memperingatkan negara-negara Barat telah memulai sesuatu “yang berbahaya” yang bisa tidak terkendali. Dalam pernyataan yang dibacakan lewat televisi pemerintah, dia mengatakan pasukan koalisi bisa menciptakan perang tidak terkendali antara Muslim dan Kristen.
Sementara itu, NATO telah mengambil alih komando penuh operasi udara di Libya. Letnan Jenderal Charles Bouchard yang berasal dari Kanada mengatakan NATO menggelar lebih dari 100 pesawat tempur dan belasan fregat dalam operasi militernya yang melakukan lebih dari 90 penerbangan hari Kamis.
Para anggota sekutu NATO juga memperingatkan pemberontak Libya bahwa mereka akan dibombardir kalau mereka menyerang warga sipil Libya. Bouchard memperingatkan hari Kamis bahwa siapapun yang menyerang kaum sipil akan menyesal meneruskan kegiatan demikian.
Seorang jurubicara NATO mengatakan resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengesahkan perlindungan kaum sipil Libya berlaku terhadap kedua pihak dalam konflik itu.
Juga hari Kamis, seorang pejabat tinggi Amerika mengatakan kepada harian New York Times bahwa Washington telah menyampaikan pesan yang sama kepada pasukan anti-pemerintah di Libya. Ia mengatakan NATO harus membela kaum sipil, apakah mereka mendukung pemimpin Libya Moammar Gaddafi ataupun oposisi.
NATO memegang komando penuh operasi udara di angkasa Libya Kamis pagi. Para pejabat NATO mengatakan sekutu itu telah menyediakan 205 pesawat terbang dan 21 kapal angkatan laut untuk operasi militer yang melakukan lebih dari 90 misi serangan hari Kamis.
Di Stockholm, Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan NATO tidak mendukung anggapan Amerika dan Inggris bahwa mandat PBB untuk operasi militer internasional di Libya mengizinkan pemberian senjata kepada pemberontak. Rasmussen mengatakan hari Kamis bahwa misi NATO adalah melindungi rakyat Libya, bukan mempersenjatai mereka.
Para pejabat NATO mengatakan mereka akan menyelidiki tuduhan Vatikan bahwa serangan udara di Tripoli Rabu malam menewaskan paling sedikit 40 orang kaum sipil.