Dewan Keamanan PBB dan para peserta pembicaraan perdamaian yang disponsori PBB untuk Libya mengutuk serangan hari Selasa (27/1) di sebuah hotel mewah di Tripoli yang menewaskan paling sedikit sembilan orang.
Dewan Keamanan mendesak semua pihak di Libya agar turut dalam usaha untuk menanggulangi krisis politik dan keamanan yang dihadapi negara itu, yang telah berjuang keras untuk mencapai kestabilan sejak tergulingnya pemimpin Moammar Gadhafi pada 2011.
Setelah pembicaraan perdamaian yang seksama dan konstruktif di Jenewa, Misi PBB di Libya mengatakan bahwa serangan seperti yang terjadi Selasa tidak akan menghambat proses usaha menuju pemerintah persatuan, tetapi “menciptakan perangsang bagi semua pihak di Libya untuk terus maju.”
Sebuah bom mobil di luar Corinthia Hotel memulai serangan itu, dan orang-orang bersenjata kemudian menyerbu gedung tersebut dan menembakkan senjata mereka. Serangan berakhir di lantai 24 ketika orang-orang bersenjata itu meledakkan diri mereka setelah berhadapan dengan pasukan keamanan.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan seorang warga Amerika adalah salah satu korban, tetapi tidak memberi informasi lain.
Sebuah kelompok yang menyebut dirinya Provinsi Tripoli Negara Islam telah mengaku bertanggung jawab dalam pernyataan di Internet. Kelompok itu menyebut serangan itu pembalasan atas penangkapan Abu Anas al-Libi pada 2013 oleh pasukan Amerika.
Al-Libi dicurigai dalam pemboman al-Qaida tahun 1998 atas kedutaan Amerika di Kenya dan Tanzania. Ia meninggal dunia sebelumnya bulan ini dalam penjara Amerika saat menunggu peradilan.