Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jumat menyampaikan kekhawatiran atas pemulangan paksa pengungsi Eritrea ke kamp-kamp yang mereka tinggalkan di wilayah Tigray yang diperangi oleh Ethiopia.
Pemerintah Ethiopia dalam sebuah pernyataan mengatakan pihaknya dalam beberapa pekan terakhir telah mengirim kembali para pengungsi Eritrea yang lari dari Tigray ke Addis Ababa. Badan pengungsi PBB mengatakan telah menerima laporan mengenai beberapa ratus pengungsi yang diangkut ke Tigray dengan bis.
Pemerintah mengatakan para pengungsi aman untuk kembali "ke kamp masing-masing" setelah tentara mengalahkan pasukan yang setia kepada bekas penguasa Front Pembebasan Rakyat Tigray di kawasan itu.
BACA JUGA: Staf Kelompok Bantuan Tewas di TigrayKomisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi, Jumat mengatakan khawatir atas pemulangan kembali para pengungsi ke wilayah Tigray, di mana akses badan-badan bantuan PBB dan lainnya ditolak sejak pertempuran dimulai pada 4 November. Sekitar 96.000 pengungsi Eritrea tinggal di kamp-kamp di wilayah tersebut.
Badan-badan bantuan meyakini persedian bahan makanan di kamp-kamp itu terbatas dan juga prihatin dengan laporan kekerasan yang terus berlanjut di beberapa daerah.
“Pemerintah Ethiopia mengatakan akan menjamin akses kemanusiaan ke wilayah Tigray untuk PBB dan mitranya. Meskipun perjanjian yang ditandatangani itu adalah salah satu langkah pertama, tapi harus diterapkan dengan cara yang menjamin akses yang aman dan tanpa hambatan bagi pekerja kemanusiaan sesuai dengan prinsip netralitas dan ketidakberpihakan,” kata Grandi dalam pernyataannya.
“Akses semacam itu sangat dibutuhkan agar kita bisa memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh pengungsi dan populasi rentan lainnya,” tambah Grandi. [my/pp]